MAKALAH
PEMBUATAN SEDIAAN SEMI PADAT
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Pembangunan kesehatan dilaksanakan
untuk meningkatkan kemauan, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk hidup
sehat secara mandiri dan mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Pembangunan kesehatan ini tidak dapat dilepaskan dari pembangunan sektor
kefarmasian.
Peran aktif masyarakat membutuhkan
ketersediaan informasi yang berkaitan dengan ilmu kefarmasian. Informasi yang
disampaikan harus menjaga nilai-nilai ilmiah yang berlaku dengan tetap
memperhatikan kemudahan dipahami oleh masyarakat. Mengingat akan pentingnya
suatu kesehatan bagi masyarakat maka diperlukan pengetahuan yang lebih luas
lagi tentang kesehatan itu sendiri terutama bagi kalangan mahasiswa dalam
mempelajari dunia kefarmasian.
- Rumusan Masalah
- Apa definisi sediaan semi padat (salep) ?
- Komponen-komponen apa sajakah yang terdapat dalam
sediaan semi padat ?
- Peraturan pembuatan salep menurut F.Van Duin ?
- Tujuan Penulisan
- Mampu menjelaskan pengertian sdiaan semi padat dari
berbagai referensi.
- Mampu menjelaskan dan menyebutkan komponen-komponen
yang ada pada sediaan semi padat.
- Mampu menjelaskan dan menyebutkan peraturan
pembuatansalep menurut F.Van Duin.
BAB II
PEMBAHASAN
- Definisi Sediaan Semi Padat (salep)
Menurut FI.IV. Salep adalah sediaan setengah padat ditunjukkan untuk
pemakaian topikal pada kulit. Salep tidak boleh berbau tengik kecuali
dinyatakan lain kadar bahan obat dalam salep yang tidak mengandung obat keras
atau narkotika adalah 10 %.
Salep adalah sediaan setengah padat
yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bahan obat harus larut
atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok untuk mencapai hasil yang
dimaksud harus memperhatikan peraturan-peraturan pembuatan salep. Seperti yang
terteradalam F.I.Ed.II.
- Komponen-komponen Salep
- Dasar Salep
- Menurut FI.III dasar salep kecuali dinyatakan lain,
sebagai bahan dsar digunakan vaselin putih. Tergantung dari sifat bahan
obatdan tujuan pemakaian, dapat dipilih salah satu bahan dasar berikut.
ü Dasar salep senyawa
hidrokarbon vaselin putih, vaselin kuning atau campurannya dengan malam putih
dengan malam kuning atau dengan senyawa hidrokarbon lain yang cocok.
ü Dasar salep lemak bulu
domba:campuran 3 bagian kolesterol,3 bagian steril alkohol, 8 bagian malam
putih dan 8 bagian vaselin putih:campuran 30 bagian malam kuning dan 70 bagian
minyak wijen.
ü Dasar salep yang dapat
dicuci dengan air. Emulsi minyak dalam air.
ü Dasar salep yang dapat larut
dalam air Polietilenglikol atau campurannya.
Pemilihan dasar salep tergantung
dari beberapa faktor, yaitu :
- Khasiat yang diinginkan
- Sifat bahan obat yang dicampurkan
- Ketersediaan hayati
- Stabilitas
- Ketahanan sediaan jadi
- Bahan Obat
- Zat padat dan larut dalam dasar salep.
Ex : Camphorae, pellidol, iodium
- Zat padat larut dalam air.
Ex : Protargol, Colargol, Argentum
nitrat, Fenol
- Bahan obat yang dapat larut dalam air tetapi tidak
bolehdilarutkan dalam air.
Ex : Hydrargyri
- Bahan yang ditambahkan terakhir pada suatu massa salep.
Ex : Ichtyol, Gliserin, Marmer album
- Zat padat tidak larut dalam air.
Ex : Acidum boricum (diambil bentuk
yang pulveratum)
- Penggolongan Salep
i. Menurut
Konsistensinya Salep dibagi menjadi :
- Unguenta :
adalah salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega tidak mencair pada
suhu biasa tetapi mudah dioleskan tanpa memeakai tenaga.
- Cream
: adalah salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit. Suatu tipe
yang dapat dicuci dengan air.
Menurut F.I.II krim atau cremores
adalah sediaan setengah padat, berupa emulsi mengandung sedikit air tidak
kurang dari 60 % dan dimaksudkan utuk pemakaian luar.
Ada 2 tipe krim, krim tipe o/w dan
tipe krim w/o.
- Pasta
: adalah suatu salep yang mengandung lebih dari 50 % zat padat (serbuk).
Suatu salep tebal karena merupakan penutup atau pelindung bagian kulit
yang diberi. Sedangkan menurut F.I.Ed.IV Pasta adalah sediaan semi padat
yang mengandung satu atau lebih bahan obat yang ditunjukkan untuk
pemakaian topikal.
- Cerata
: adalah suatu salep berlemak yang mengandung persentase tinggi lilin
(waxes), sehingga konsistensinya lebih keras.
- Gelones
: adalah suatu salep yang lebih halus. Umumnya cair dan mengandung sedikit
atau tanpa lilin digunakan terutama pada membran mukosa sebagai pelicin
atau basis. Biasanya terdiri dari campuran sederhana minyak dan lemak
dengan titik lebur yang rendah.
ii. Menurut Efek
Terapinya salepdibagi atas :
- Salep Epidermic (Salep Penutup)
Digunakan pada permukaan kulit yang
berfungsi hanya untuk melindungi kulit dan menghasilkan efek lokal, karena
bahan obat tidak diabsorbsi. Kadang-kadang ditambahkan antiseptik, astringen
untuk meredakan rangsangan. Dasar salep yang terbaik adalah senyawa hidrokarbon
(vaselin).
- Salep Endidermic
Salep dimana bahan obatnya menembus
kedalam tetapi tidak melalui kulit dan terabsobsi sebagian. Untuk melunakkan
kulit atau selaput lendir diberi lokal iritan. Dasarsalep yang baik adalah
minyak lemak.
- Salep Diadermic (Salep Serap)
Salep dimana bahan obatnya menembus
kedalam molekul kulit dan mencap[ai efek yang diinginkan karena diabsorbsi
seluruhnya, misalnya pada salep yang mengandung senyawa Mercuri, Iodida,
Belladonae. Dasar salep yang baik adalah adeps lanae dan oleum cacao.
iii. Menurut
Dasar Salepnya Salep dibagi atas :
a)
Salep Hydrophobicdasa :
yaitu salep-salep dengan bahan dasar berlemak misalnya campyuran dari
lemak-lemak, minyak lemak, malam yang tidak tercuci dengan air.
b)
Salep
Hydrophilic
: yaitu salep yang kuat menarik air, biasanya dasar salep tipe o/w atau seperti
dasar hydrophobic tetapi konsistensinya lebih lembek kemnungkinana juga tipe
w/o antara lain campuran sterol dan petrolatum.
- Dasar Salep
Menurut F.I.IV dasar salep yang
digunakan sebagai pembawa dibagi dalam 4 kelompok, yaitu dasar salep senyawa
hidrokarbon, dasar salep serap, dasar salep yang dapat dicuci dengan air, dasar
salep larut dalam air. Setiap salep obat menggunakan dasar salep tersebut.
- Dasar Salep hidrokarbon
Dasar salep ini dikenal sebagai
dasar salep berlemak, antara lain vaselin putih dan salep putih. Hanya sejumlah
kecil komponen berair yang dapatdicampurkan kedalamnya. Salep ini dimaksudkan
untuk memperpanjang kontak bahan obat dengan kulit dan bertindak sebagai
pembalut penutup. Dsar salep hidrokarbon digunakan terutama sebagai emolien,
sikar dicuci, tidak mengering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.
- Dasar Salep Serap
Dsar salep serap ini dibagi dalam 2
kelompok. Kelompok pertama terdiri atas dasar salep yang dapat bercampur dengan
air membentuk emulsi air dalam minyak (parafin hidrofilik dan lanolin
anhidrat), dan kelompok kedua terdiri atas emulsi air dalam minyak yang dapat
bercampur dengan sejumlah larutan air tambahan (lanolin). Dasar salep ini juga
berfungsi sebagai emolien.
- Dasar Salep yang dapat dicuci dengan Air
Dasar salep ini adalah emulsi munyak
dalam air , antara lain salep hidrofilik (krim). Dasar salep ini juga
dinyatakan sebagai dapat dicuci dengan air, karena mudah dicuci dari kulit atau
dilap basah sehingga lebih dapat diterima untuk dasar kosmetika. Beberapa bahan
obat dapat menjadi lebih efektifmenggunakan dasar salep ini daripada dasar
salep hidropkarbon. Keuntungan lain dari dasar salep ini adalah dapt diencerkan
dengan air dan mudah menyerap cairan yang terjadi pada kelainan dermatologik.
- Dasar Salep Larut dalam Air
Kelompok ini disebut juga dasar salep
tak berlemak dan terdiri dari klonstituen larut air.
Dasar salep jenuis ini memberikan
banyak keuntungan seperti dasar salep yang dapat dicuci dengan air dan tidak
mengandung bahan tak larut dalam air, seperti paraffi, lanolin anhidrat atau
malam. Dasar salep ini lebih tepat disebut gel.
Pemilihan dasar saleptergantung dari
beberapa faktor yaitu khasiat yang diinginkan, sifatbahan obat yang
dicampurkan, ketersediaan hayati, stabilitas dan ketahanan sediaan jadi. Dalam
beberapa hal perlu menggunakan dasar salep yang kurang ideal untuk mendapatkan
stabilitas yang diinginkan. Misalnya obat-obat yang cepat terhidrolisis, lebih
stabil dalam dasar salep huidrokarbon daripada dasar salep yang mengandung air,
meskipun obat tersebut bekerja lebih efektifdalam dasr salep yang mengandung
air.
- Kualitas Dasar Salep yang Baik
Adapun kualitas dasar salep yang
baik adalah :
- Stabil, selama dipakai harus bebas dari
inkompatibilitas, tidak terpengaruh oleh suhu dan kelembapan kamar.
- Lunak, semua zat yang ada dalam salep harus dalam
keadaan halus, dan seluruh produk harus lunak dan homogen.
- Mudah dipakai.
- Dasar salep yang cocok.
- Dapat terdistribusi merata.
- Ketentuan Umum Cara Pembuatan Salep
Menurut F.Van Duin
- Peraturan Salep Pertama
Zat-zat yang dapat larut dalam campuran
lemak dilarutkan kedalamnya, jika perlu dengan pemanasan.
- Peraturan Salep Kedua
Bahan-bahan yang dapt larut dalam
air, jika tidak ada peraturan-peraturan lain dilarutkan terlebih dahulu kedalam
air, asalkan air yang digunakan dapat diserap seluruhnya oleh basis salep.
Jumlah air yang dipakai dikurangi dari basis.
- Peraturan Salep Ketiga
Bahan-bahan yang sukar atau hanya
sebagian dapat larut dalam lemak dan air. Harus diserbuk terlebih dahulu
kemudian diayak dengan pengayak No.60.
- Peraturan Salep Keempat
Salep-salep yang dibuat dengan jalan
mencairkan, campurannya harus digerus sampai dingin.
Bahan-bahan yang ikut dilebur,
penimbangannya harus dilebihkan 10-20 % untuk mencegah kekurangan bobotnya.
BAB III
PENUTUP
Dengan mengucapkan syukur
Alhamdulillah kehadirat Allah Swt. Akhirnya penyusun dapaty menyelesaikan
Makalah ini dengan lancar walaupun dalam pelaksanaannganya masih banyak
kekurangan yang harus diperbaiki.
Banyak ilmu dan pengetahuan yang
penyusun dapatkan dari pembuatan makalah ini. Hal yang sebelumnya penyusun
tidak ketahui menjadi lebih jelas dan dimengerti..
Makalah merupakan sarana yang tepat
untuk mengkaji ilmu dan pengetahuan. Sehingga makalah sangatlah berperan dalam
menyimpulkan isi-isi penting dari sebuah bahan kajian atau materi. Sehingga
penyusun tidak hanya sekedar melaksanakan tugas kuliah saja namun benar-benar
mendapat ilmu dan pengetahuan.
Penyusun mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini. Penyusun
menyadari masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam makalah ini.
Semoga mereka yang telah membantu baik moril maupun materi atas pelaksanaan
pembuatan makalah ini mendapat balasan yang setimpal dengan kebaikannya.